Ganti Judul dan ALt sendiri

Yuk, Membuat Ramadhan Planner Agar Bisa Lebih Optimal Ibadah di Bulan Suci!









Assalamualaikum, Teman Fillaah! Senang sekali masih bisa menyapa teman-teman di bulan suci tahun ini. Apa kabar dengan hatimu? InsyaAllah kita semua sedang berbahagia ya bisa merasakan kembali bertemu dengan bulan suci. Ngomong-ngomong, ada yang sudah membuat Ramadhan Planner? Yups, Ramadhan Planner adalah jadwal perencanaan kegiatan khusus selama bulan Ramadhan tentunya.

Mengapa membuat Ramadhan Planner? Ini karena Ramadhan itu bulan yang spesial, yaitu waktu penuh berkah untuk beribadah. Oleh sebab itu sebaiknya kita mengatur aktivitas harian seefisien mungkin agar bisa lebih optimal beribadah. 

Pada bulan Rajab dan Sya'ban lalu kita telah mempersiapkan Ramadhan dengan ilmu dan mempersiapkan juga hati yang bersih sebagai persiapan terbaik menuju Ramadhan. Karena itu, saat Ramadhan pun sebaiknya kita membuat agenda perencanaan untuk bisa menjalani bulan suci ini sebaik-baiknya.

Beberapa tahun terakhir ini, selama Ramadhan saya sudah mengurangi banyak kegiatan. Saya lebih banyak melakukan kegiatan dari rumah saja. Kegiatan rumahan pun selama Ramadhan saya seleksi lagi, agar tidak terlalu menyibukkan.

Dan tahun ini, insyaAllah saya akan lebih berfokus pada ibadah dan menjaga kesehatan. Aktivitas seperti membuat kue dan memasak aneka makanan saya kurangi.

Oh ya, tahun ini saya punya aktivitas tambahan yang di tahun sebelumnya belum ada, yaitu menulis. Saya menulis sejak berkecimpung di dunia blog. Jadi, Ramadhan ini menulis dan ngeblog menjadi kegiatan sehari-hari saya.

Bagaimana saya membuat Ramadhan Planner tahun ini? Berikut saya berikan gambaran garis besarnya, barangkali ada teman-teman yang membutuhkan referensi, bisa contek saja.

Fokus di Aktivitas Ibadah

Bertemu Ramadhan tentu kita jadi lebih bersemangat ya dalam beribadah. So, membuat perencanaan jadwal ibadah dan target pencapaian ibadah akan sangat membantu agar Ramadhan lebih bermakna.

Mulai dulu membuat perencanaan untuk ibadah wajib.

Puasa targetnya full. Sakit, haid, dan safar bisa libur puasanya, tapi catat berapa banyak utangnya.

Shalat fardhu. Ayo berlatih selama Ramadhan sebelum adzan sudah bersiap-siap, komando diri sendiri dan keluarga untuk menyambut kemenangan, hayya ‘alash shalaah. Saya membayangkannya saja sungguh terharu, karena selama ini saya masih sulit shalat on time. Jika setelah Ramadhan bisa lanjut, pasti bahagia sekali.

Shalat Rawatib

Sebagai ibu-ibu yang punya toddler, beneran ga bohong kalo seringkali shalat fardhu aja banyak gangguan dan sulit khusyuk. Apalagi shalat rawatib, palingan hanya shalat fajar yang sempat. Semoga ya, Ramadhan ini bisa mengkondisikan diri dan si adek biar bisa shalat rawatib lebih banyak.

Shalat Sunnah

Semoga shalat Dhuha  bisa makin tertib Ramadhan ini. Shalat tarawih sebagai ibadah istimewa di bulan ini harus diperjuangkan. Alhamdulillah si adek sekarang jam tidurnya habis Maghrib, jadi ga ganggu aktivitas malam. Tinggal badannya dan imannya saja dikuatkan, agar bisa mengerjakannya dengan khusyuk.

Membaca Qur’an

Targetnya tentu khatam Al-Qur’an minimal sekali. Kadang sulit loh bagi ibu-ibu. InsyaAllah dengan mencoba Istiqomah baca Qur’an setiap selesai shalat fardhu, akan lebih mudah dan memungkinkan untuk khatam.
Ibadah di bulan Ramadhan


Bersedekah

Tahun-tahun lalu saya mikirnya kalau sedekah itu ya uang. Jadi malah sulit realisasinya untuk bisa sedekah tiap hari. Ini karena saya lebih banyak di rumah jadi jarang bertemu orang yang berhak menerima sedekah.

Tahun ini akan saya buat jurnal berbagi agar bisa berbagi setiap hari. Tidak selalu uang, saya sudah memikirkan segala macam barang di rumah yang bisa saya hibahkan kepada tetangga atau siapa saja.

Bisa berbagi makanan untuk berbuka dengan menu seperti menu kita dan tidak perlu banyak. Bisa keluarkan semua sisa dagangan saya, baju anak, mukena yang masih ada di lemari, karena saya sudah tidak berminat menjualnya. Bisa juga berbagi sayuran di kebun yang memang sedang banyak di musim hujan ini. Bisa berbagi daun pisang. Bahkan bisa loh berbagi tumpukan tas plastik bersih yang saya kumpulkan dari belanja di warung. Berikan saja pada ibu tukang sayur, beliau seneng banget biasanya.

Kita bisa berbagi apa saja setiap hari. Hanya perlu sedikit berpikir dan menyortir barang-barang di rumah saja .

Menjaga Kesehatan

Ramadhan ini tekad saya sudah bulat, saya harus melakukan sugar detox. Jadi berusaha keras untuk tidak konsumsi gula baik dalam bentuk makanan maupun minuman. Tapi masih pake sedikit untuk bumbu masakan saja. Saya hanya batasi pada gula pasir, jadi bukan semua yang manis-manis. Saya tetap makan kurma dan minum madu. Gula aren atau gula kelapa ga masalah.

Sudah tau kan bahaya gula pasir? Saya benar-benar ingin memperbaiki kimiawi darah dengan mengurangi konsumsi makanan yang sifatnya inflamasi. Let’s start from now, this Ramadhan!

Selain itu, urusan minum air putih harus dijaga. 8 gelas sehari minum air. Jadi, kapan saja?

2 gelas bangun tidur

1 gelas jelang imsak

2 gelas saat berbuka

1 gelas saat makan malam

2 gelas malam saat mengaji

Untuk olahraga, pilihan saya masih workout ringan di rumah.

Oh ya, satu lagi urusan bikin badan sehat yang nggak boleh ketinggalan adalah berjemur. Berjemur selain bikin hangat badan, juga membuat lebih berenergi, tentu saja disamping manfaat aktivasi vitamin D dalam tubuh kita.

Perencanaan Memasak

Alhamdulillah sepertinya urusan masak bisa dibikin simple. Suami dan anak laki-laki saya berencana beberapa kali ingin buka di masjid saja katanya, biar bisa langsung ikut shalat berjamaah.

Berarti hanya perlu sedia satu jenis menu makanan yang bisa untuk bersantap saat setelah tarawih dan makan sahur. Bisa juga menu itu untuk berbuka puasa. Kalau mau ada tambahan misal lagi pingin sesuatu, beli juga ga papa.

Menjaga kesehatan saat puasa

Protein, sayur, nasi, itu saja. Bosan makanan rumah, beli aja. Enak, sesekali libur masak. Kalau mau takjil dan jajanan mending beli aja, banyak pilihan, ga ngrepotin. Kalau yang simpel kayak bikin puding, kacang hijau, dan brownies ga papa masih mau masakin. Di luar itu? So sorry pabrik tutup ya.

Saya juga ga bakal bikin kuker lebaran. Goodbye kastengel, nastar, palm cheese, dkk yang biasanya saya rajin bikin. Nanti baru kalo anak lanang merengek minta putri salju favoritnya, ya udah bikin itu aja, ga merembet ke yang lain.

Saya beneran ga mau capek urusan dapur kali ini. Karena masak itu ga cuma olah-olahnya saja yang makan waktu. Belanja sama beberesnya juga bikin capek dan ngabisin waktu. So, make it simple! Ingat untuk fokus ke ibadah dan kesehatan.

Acara Bersih-bersih

Kalau memasak saya banyak skip, nah di urusan beres-beres rumah saya akan lebih perhatian. Why? Sekalian persiapan mudik, biar saat ditinggal nanti rumahnya sudah banyak barang dan sampah yang bisa disingkirkan dan rumah lebih nyaman ditinggali saat Ramadhan dan ditinggal saat mudik nanti.

Personal Care

Mengurus diri sendiri pas Ramadhan jangan terlewat ya. Kalau saya minimal perawatan kulit wajah dan tangan, karena kedua area itu yang paling sering terpapar polutan. Polutan dapur, kebun, aneka sabun, dan rumah kalau saya. Nanti biar pas mudik fresh aja, bersih, ga ada jerawat yang bikin sakit, dan masalah lainnya.

Urusan Pekerjaan

Sempat mau open jualan online Ramadhan ini, tapi akhirnya saya batalkan. Saya hanya ambil pekerjaan rutin mengerjakan pesanan brownies dari pelanggan tetap saja. Itu saja sudah bakal capek banget karena biasanya pesannya banyak. Nggak jadi open PO deh Ramadhan ini.

Menulis dan ngeblog sepertinya malah lebih luang waktunya. Jadi saya akan manfaatkan waktu tenang menulis di bulan ini. Semoga inspirasi mengalir.

Belajar

Belajarnya ya masih di dalam rumah aja ni kalau saya. Usahakan selama Ramadhan dengerin kajian online. Pendek nggak papa, asal jangan sampai absen. Ajak juga keluarga.
Kalau ta'lim di luar cukup seminggu sekali atau 2 kali.

Untuk belajar upgrade skill saya masih mengandalkan belajar online karena lebih mudah dan memungkinkan. Yang sudah saya jadwalkan ikut adalah kelas desain dan kelas content creator muslimah.

Belajar Bareng Anak

Saya bayangin enaknya siang-siang Ramadhan rebahan gegoleran bareng anak-anak sambil baca buku atau tebak-tebakan, atau menghafal. Belajar sama anak dibikin rileks saja ya.

Berkebun

Wah, saya punya banyak PR kalo urusan kebun. Musim hujan banyak tanaman yang perlu diprunning. Belakang rumah sudah menghutan harus segera dibereskan, dibersihkan dan dirapikan.

Ramadhan Plan

Nah, itu beberapa gambaran Ramadhan Plan saya tahun ini. Planner dibuat agar rencana itu terlihat dan memudahkan mengingatnya.Semoga dengan Ramadhan Planner bisa membuat kita lebih terarah dalam beraktivitas dan memperjuangkan target.

Kalau Teman-teman, bagaimana Ramadhan Planner tahun ini? Apakah sudah membuatnya dan siap realisasi? Semoga berhasil ya!

Post a Comment

Ingin memberi tanggapan atau saran? Silahkan drop di comment box. Terima kasih!