Ganti Judul dan ALt sendiri

Healing Maksimal di Kopi Telu Pandaan

 


 


Pernah nggak kamu terdampar di suatu tempat asing, yang ternyata setelah kamu eksplore, kamu ga mau pulang? Kami pernah.

Ini cerita kami piknik dadakan di tempat yang Cuma ngandelin google map.

Ceritanya, kami ada agenda keluarga menghadiri pernikahan saudara di kota Malang, pada tanggal 3 Juli 2022 lalu. Sehari sebelum berangkat kami merencanakan untuk refreshing tipis-tipis setelah menghadiri acara esok hari. Karena tidak kenal daerah sekitar gedung resepsi, tentu saja kami mengandalkan pencarian di google. Tempat resepsi di gedung Cemara Ballroom, daerah Karangploso Malang, maka aku coba mencari tempat dengan kata kunci kafe di Karangploso. Ada satu tempat menarik yang menurutku lumayan nyaman untuk tempat singgah kami setelah acara dan sebelum perjalanan pulang. Namanya NK Kafe. Dari foto-fotonya di google, sepertinya kafe ini konsepnya sebagai kafe keluarga, soalnya ada mainan anak-anaknya. Dan di foto juga banyak yang menggambarkan kebersamaan keluarga. Akhirnya pilihan pertama ini fix aku ajukan ke suami. Suami oke saja.

 

Untuk mempermudah pengaturan waktu besok,  ingin memperjelas rute antara Cemara Ballroom ke NK Cafe. Aku pikir awalnya jaraknya dekat karena di map sepertinya tinggal jalan lurus trus belok dikit, nah tahunya perjalanan ke sana lumayan, sekitar 20 menitan. Aku coba cek lagi, fakta selanjutnya membuatku berpikir kalau tidak memungkinkan untuk ke NK Kafe, karena ternyata arahnya berbalikan dengan arah pulang. Oh ya, kami berangkat dari Surabaya. Kalau ke NK Kafe PP dari Cemara Ballroom yang masih dekat jalur utama Surabaya-Malang berarti butuh waktu 40 menit. Itu lama banget. Bisa-bisa kami kemalaman pulangnya. Jadi aku putuskan untuk mencari alternatif tempat mampir lain. Dan kali ini aku mencari yang arah pulang ke Surabaya.

 

Entah bagaimana aku berpikir sebaiknya mencari tempat di daerah Pandaan saja. Mungkin karena kuanggap Pandaan masih dingin, dan masih jauh dari Surabaya, jadi yah maybe ketemu tempat yang enak di sana. Oke lah, search google lagi deh. Ada 2 alternatif kafe yang sepertinya menarik. Yang satu daerah Prigen Taman Safari, satunya lagi di sekitar Taman Dayu. Langkah selanjutnya membandingkan jaraknya dan melihat foto-foto di google lagi. Kalau soal jarak dari jalan utama, yang dekat Taman Dayu masuknya kayaknya nggak terlalu jauh. Dan dari foto aku lihat ada wahana Playgroundnya. Sepertinya ini cocok buat melepas lelah besok, orang tuanya ngaso dulu, anaknya bisa main-main. Dan yang perlu kupastikan adalah ada musholla dan tempat makan. Keduanya ada. Jadi, bismillah tempat ini akan jadi tujuan ampiran kami besok. Nama tempat itu adalah Kopi Telu Sawah View Pandaan. Membayangkan ada view sawah saja sudah relaxing.

Singkat cerita besoknya kami berangkat pagi dari Surabaya, mengendarai motor lanang kami. Aku, suami, dan dua anak kami.  Setelah acara pernikahan keluarga selesai, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul satu siang. Perjalanan selanjutnya sesuai rencana langsung balik arah Surabaya dan menuju Kopi Telu. Di perjalanan waktu ashar kami shalat dulu di daerah Purwosari atau Purwodadi, aku lupa. Waktu sepertinya sudah sangat sore, aku khawatir ga cukup waktunya menuju Kopi Telu. Akhirnya setelah shalat kami melanjutkan perjalanan ke Pandaan.






Sesuai rute di google map, kami harus masuk ke arah Taman Dayu setelah sampai di KFC Pandaan. Yap, petualangan di mulai. Sampai KFC kurasa hari sudah sore banget, mungkin setengah 5an. Masuk jalan arah Taman Dayu yang kanan kirinya pepohonan dengan kanopi menutupi atas kami dari kedua sisi jalan. Ternyata jalannya cukup jauh dan berkelok, seperti berjalan melintasi jalanan hutan. Akhirnya kami sampai di ujung jalan, di mana kami melihat ada 3 tiang besar kuning yang berbentuk obor raksasa. Dari situ kami belok kiri sekitar 100 meter. Oh ya jalanan di sini mulai menyempit dan seperti jalanan desa, beda dengan jalan utama taman dayu  tadi. Aku sempat ragu melihat jalannya yang seperti jalanan sawah. Akhirnya tibalah kami di tempat kopi Telu sawah view. Ada plang penunjuknya. Lokasi ada di kanan jalan. Kami langsung menuju parkir motor yang sudah penuh sesak dengan motor. Untuk parkiran mobil agak lebih luas.





Lampu-lampu sudah dinyalakan dan ini beneran sudah seperti senja, padahal kulihat jam masih setengah lima ternyata. Kami berjalan masuk ke arah kafe. Well, btw ini kafe atau resto tapi pintu masuknya dan suasananya malah seperti tempat wisata, antri-antri gitu masuknya. Kupikir awalnya wah pasti udah mau tutup, eh ternyata malah banyak yang barusan datang seperti kami.

Tidak disangka, di pintu masuk kami dihadang dan diperiksa tas bawaan kami. Ada apa gerangan? Kami memang membawa tas ransel besar dan tas baby yang kelihatan gemuk. Itu semua isinya baju-baju ganti. Sengaja kami bawa masuk daripada ditinggal di parkiran. Ternyata aturan di sana para tamu ga boleh bawa makanan dari luar. Oooh baiklah kami paham. Dan ketika melihat isi tas kami hanya tumpukan pakaian, yes kami lolos sensor. Lalu masuklah kami bersama rombongan lain yang baru datang.




Melangkah perlahan, tengok kanan kiri depan, mengenali tempat baru di hadapan kami, merasakan suasananya, dan mempelajari bagaimana cara menikmati tempat ini, juga mencari tempat buat stay dong itu yang utama. Tiba-tiba anakku yang usia 5 tahun teriak, “di sana ada mainan!!!” dan langsung melesatlah dia menuju arah yang ditunjukkan tadi. Ya aku melihat Playground di sana. Di atas rerumputan hijau, di pinggir sawah yang luas. Akhirnya kami ikut berjalan ke sana. Waah ada tenda-tenda hijau minimalis, sepertinya diperuntukkan buat para penjaga anak-anak yang bermain di Playground. Aku memilih salah satu tenda dan meletakkan barang-barang di sana. Lantainya masih panas, mungkin siang tadi di sini panas banget.




Sambil menunggu anak bolangku bermain dengan riang perosotan dan naik-naik tangga, kuedarkan pandanganku berkeliling ke sekitar. Wow ternyata tempat ini luas banget. Aku melihat deretan gazebo bambu yang depannya deretan foodcourt outdoor. Itu tempat nyaman banget sepertinya. Duduk sekeluarga di gazebo sambil menikmati hidangan bareng. Aku cari sosok anakku, dan meminta suamiku menjaganya. Aku menuju gazebo itu dan menemukan tempat kosong. Langsung deh aku booking dengan meletakkan barang-barang di sana, lalu memanggil kru ku untuk duduk-duduk di sini dulu. Aku baru bisa bernafas lega....enak sekali tempat ini. maasyaaAllah.

 



 Aku minta izin suami untuk berkeliling melihat-lihat. Di depan deretan gazebo kami ada deretan foodcourt. Mungkin ada sekitar 7? Aku lupa. Tapi dibaliknya ada foodcourt juga. Jadi berpunggungan gitu. Aku menyusuri lapak dagang penjual-penjual makanan itu. Hmmm, semua makanan kayaknya ada. Soto, ayam bakar, ayam goreng, seafood, kwetiaw, mie, spaghetti, burger, banyak deh aku ga inget satu-satu. Kalau lagi nulis gini pingin rasanya menulis detail seperti reportase. Tapi apalah daya, kemaren itu juga terdampar ceritanya sampai sana, nggak nyangka tempatnya sekomplit ini. Di ujung foodcourt ada yang jual es teh dan es krim, juga ada minuman lain. Tehnya menggoda sekali, seger kelihatannya. Aku beli es teh, per gelas 6000. Ini kayaknya lapak bagian dari kopi Telu resto. Kalau foodcourt tadi adalah tenant-tenant yang disewakan. Untuk anak-anak bisa dibilang mereka tu ga bisa diiming-imingi makanan macam-macam. Belum tentu dimakan, apalagi situasinya sedang ga peduli makanan seperti ini. Maunya mainan saja. Jadi amannya kami pilihkan soto ayam saja. Itu makanan yang sudah mereka kenal dan berkuah panas, jadi cocok saat perjalanan gini. Aku dan suami masih kenyang dan ga tau ga selera makan apa-apa. Mikirin hari mulai malam, adudu kenapa ke tempat seperti ini pas menjelang malam, saat energi kami sudah tinggal 40%, meski di sini rasanya seperti dicharge. Tapi bayangan kemalaman di jalan dengan krucils begini ya mau ga mau harus merelakan kesenangan di sini.



Baru juga suapin anak-anak dikit, adzan Maghrib berkumandang. Suamiku menuju mushalla untuk shalat. Aku lanjut menyuapi anak-anak. Mereka harus makan banyak biar nanti tinggal tidurnya. Setelah makan mereka sempat membeli mainan gelembung-gelembung dan memainkannya. Pemandangan malam di kopi Telu sawah view yang disemarakkan dengan banyak lampu-lampu kecil dan lalu lalang orang dan anak-anak membuat rasa enggan untuk meninggalkannya. Tapi kami harus bergegas. Aku beri pengertian ke anak-anak. Tempat ini memang tak enak jika disinggahi sejenak. Sambil mengucap perpisahan kepada kopi Telu Pandaan, kami menabung keinginan untuk kembali lagi ke sini. Dan sedikit foto yang sempat kuambil akan menjadi kenang-kenangan bagi kami. Membayangkan seharian di sini bakal menjadi tempat healing Maksimal. Bakal rindu banget datang ke sini lagi.



Sebagai oleh-oleh dari kopi Telu Pandaan, aku ingin merangkum sekelumit keindahan tempat ini sebagai tempat liburan buat keluarga. Indahnya Kopi Telu Pandaan sebenarnya bukan karena wow banget pamandangannya. Iya memang di sini agak dingin, dikelilingi sawah, dan bisa melihat gunung di kejauhan, tapi keindahannya menurutku karena konsep tempatnya menggabungkan resto, foodcourt, dan Playground. Sehingga tempat ini sangat sesuai untuk acara kumpul keluarga.



Berikut aku berikan gambaran lebih lanjut tentang Kopi Telu Pandaan.

Fasilitas:



• Resto Kopi Telu di depan pintu masuk. Berupa bangunan terbuka beratap tinggi. Meja kursi dari kayu. Disediakan panggung kecil untuk live music. Tempat ini cocok untuk anak muda dan kumpul teman kerja. Keluarga yang ga bawa anak kecil bisa juga memilih tempat ini. Menu macam-macam. Mau barbeque-am atau shabu-shabu rame-rame juga ada

• Playground



Ada 3 titik Playground, plus satu mainan kereta di tepi sawah, plus yang terbaru adalah wahana kursi terbang putar seperti di pasar malam

• Aneka jenis tempat stay yang berupa Gazebo, tenda, tempat duduk lantai kotak tanpa atap.

Gazebo bambu. Ada di depan foodcourt dan sebagian di tepi sawah.

Tenda ada di dekat Playground. Lantai tempat duduk di sekitar Playground untuk mengawasi anak-anak. Sebaiknya bawa tikar lipat untuk jaga-jaga apabila tempat penuh. Area rerumputannya masih luas, bisa banget untuk piknik

• Foodcourt. Kalau foodcourt ini berupa tenant-tenant yang disewakan. Banyak jenis makanan, ga usah khawatir. Yang penting kalau ke sana siapkan dompet tebal saja.

• Musholla. Yang kulihat ada 3 musholla kecil


Itu dulu review tentang kafe Kopi Telu Sawah View Pandaan. Kalau mau puas ke sana, datang sebelum Dzuhur. Bisa shalat Dzuhur sampai Insya’ di sana. Mau main atau lihat anak main, mau gegoleran, rebahan, atau jalan-jalan keliling, bisa banget. Maksimalkan waktu untuk healing bersama keluarga di sini.


Foto-foto aku ambil dari IG Kopi Telu. Kalau kalian berniat untuk mencoba healing di Kopi Telu Pandaan, kalian tinggal cari info di Ig nya @kopiteluresto @telu.indonesia






 

 

 

 

Post a Comment

Ingin memberi tanggapan atau saran? Silahkan drop di comment box. Terima kasih!