Ganti Judul dan ALt sendiri

Bebek Sinjay, Kuliner Wajib Wisata Suramadu

 

 


Wisata ke Suramadu, Tidak Lengkap Kalau Belum Menikmati Lezatnya Bebek Sinjay

Siapa yang belum pernah ke Suramadu? Tau Suramadu kan? Yap, jembatan tol terpanjang yang membelah laut atau tepatnya selat Madura, yang menghubungkan kota Surabaya dan Pulau Madura.

Kalau orang dari luar Surabaya ingin melihat Suramadu, tentunya bukan sekedar melihat jembatan besar itu saja, akan tetapi juga tidak melewatkan untuk menyeberanginya. Menyeberang jembatan panjang yang terhampar di atas laut dengan angin yang terkadang sepoi dan terkadang sangat kencang tentu mberikan sensasi tersendiri. Melaju di atas jembatan ini, pengguna jalan dilarang untuk menepi untuk sekedar menikmati pemandangan laut dari atas jembatan.

 

Bagi yang baru pertama melintasi jembatan Suramadu, waktu bisa terasa sangat lama, karena memang jembatan tol ini sangat panjang. Perlu waktu 20-30 menit kita berdiam di atas kendaraan untuk sampai di ujung jembatan. Saat baru masuk jembatan, perasaan wah karena berada di jalur yang tidak biasa, yaitu jalan di atas laut akan terasa menyenangkan. Namun setelah berjalan 10 menit yang kurasakan adalah mulai bosan dan mengantuk, imbas dari hawa dan angin laut, plus rasa penasaran kapan sampai ke ujungnya.

Akhirnya setelah berjalan sekitar 20 menitan, gerbang keluar tol laut itu terlihat. Rasa penasaran ingin segera sampai sebrang membuncah. Daratan terlihat jelas. Dan setelah betul-betul keluar jembatan, kami mencari tempat perhentian di tepi jalan. Ekspektasi sebuah daratan tepi pantai yang ramai ternyata salah. Ujung Suramadu yang berada di Surabaya jelas lebih ramai dan lebih kota daripada di sisi lain jembatan, yakni di pulau Madura. Saat pertama kali menyeberang jembatan ini daerah tepi pantai Bangkalan ini masih sepi. Ada pedagang makanan tapi sedikit dan bagiku tidak terlalu menyelerakan. Jadi setelah selesai berkeliling tidak jauh dari pantai dan istirahat secukupnya, kami pulang balik ke Surabaya lewat Suramadu lagi.

Rupanya seiring waktu berjalan, area Suramadu dan sekitarnya berkembang pesat. Saat kali kedua kami menyeberang, sudah banyak pedagang makanan dan toko oleh-oleh di dekat jembatan.

Tapi saat menyeberang kedua kalinya ini, kami punya tujuan khusus. Suami mengajak kami menyeberang Suramadu dan menuju kota Bangkalan hanya untuk mencicipi makanan istimewa di Madura yang rupanya legendaris, yaitu Bebek Sinjay.

Saat itu masih pagi dan cuaca mendung agak gerimis. Aku tidak yakin apakah pagi-pagi warung bebeknya sudah buka. Aku mengikuti aja ke mana Pak Bos membawa kami. Sesampai Bangkalan tidak sulit bagi kami menemukan lokasi Bebek Sinjay. Dan ternyata sepagi itu warung bebeknya sudah buka. Wow, padahal baru pukul 07.30.

Jujurly aku agak ragu-ragu ya saat berbelok ke warung Bebek Sinjay itu. Warnanya serba merah dengan tulisan warna kuning. Warna merah mengintimidasiku haha. Manut aja lah pagi-pagi diajak sarapan bebek. Katanya enak pula.

Mobil diparkir di belakang warung yang ternyata sangat luas dan berbatasan dengan sawah. Cuacanya sedang mendung dan sedikit gerimis, saat yang enak untuk makan enak. Kami masuk ke dalam dan ngikut saja Pak suami yang pesan-pesan.

Mari kita lihat bagaimana cara pemesanan di Restoran Bebek Sinjay.Ada banyak loket untuk pemesanan, dari makan di tempat (dine in) sampai dibawa pulang (take away), berikut cara pemesanan di Bebek Sinjay ini.

Pesan di loket pemesanan

Ada 2 loket pemesanan yaitu untuk yang di makan di restoran atau dibawa pulang,

Bawa nota tersebut ke loket “makan disini” untuk mengambil pesanan makanan dan ke loket “minuman” untuk mendapatkan minuman.

Bawa nota tadi di loket “take away” jika  memesan untuk di bawa pulang, kemasan untuk “take away” dengan styrofoam, jika tanpa nasi juga tersedia. Paket makanan yang kita dapatkan adalah satu porsi nasi putih, bebek (dada atau paha tidak bisa pilih), potongan mentimun dan sambal pencit (sambal mangga muda). Tidak banyak karyawan yang terlihat di restoran ini karena itu pelayanan di sini memakai pola “self service”

Model pelayanan dan penyajian di sini adalah self-service, dan makanan yang disajikan adalah ready-to-eat. Ternyata meski makanan lokal, model pemesanannya modern, dan ini sangat membantu sekali karena antrian cukup panjang.

Restoran Bebek Sinjay Bangkalan hanya menyediakan paket makan nasi bebek dan minum, untuk minumannya kita di pilih antara, teh hangat atau es teh, jeruk hangat atau es jeruk, es kelapa dan air mineral botol.

Harga per porsi adalah 27.000 rupiah untuk dine-in dan 23.000 rupiah bila dibawa pulang. Pembayaran hanya bisa tunai (cash) jadi jangan lupa  sediakan uang cash , setelah pembayaran  akan mendapatkan nota nomor urutan untuk mengambil makanan dan minuman.  Selamat menikmati Bebek Sinjay asli Bangkalan Madura.

Lalu bagaimana sebenarnya rasa dari bebek Sinjay ini? Benarkah sesuai cerita kalau ini bebek sangat enak dan empuk? Saat seporsi bebek Sinjay telah ada di hadapan kami, aku menilai dari penampakannya memang menarik. Ada nasi yang dicetak bulat seperti biasa, dilihat dari teksturnya terlihat nasinya Akas tapi tidak pera. Model nasi khas untuk masakan jenis lalapan. Perfect untuk nasinya.

Lalapannya ada mentimun, kubis/kol, dan kemangi. Trio sayur lalapan ini memang paling pas untuk bebek. Bagaimana dengan dagingnya? Saat dihidangkan, kondisi daging masih panas. Jadi mereka memang selalu sedia fresh tapi kita nggak nungguin menggorengnya. Stok bebek panasnya banyak karena melayani banyak orang, tapi tidak sampai dingin sudah datang lagi yang new dari penggorengan.

Tekstur bebeknya memang empuk dengan bumbu yang meresap seperti apa yang orang bilang. Tulangnya gurih juga. Dan ditaburi dengan bumbu seperti serundeng campur bumbu bebeknya. Jadi untuk daging bebeknya yang enak ini wajar apabila semua orang suka dan nagih.

Tes rasa selanjutnya adalah rasa sambalnya. Sambal bebek di sini adalah sambal pencit/mangga muda. maasyaaAllah rasanya fresh, baik bumbu maupun mangganya. Pedasnya nendang banget, buatku kepedesan sih tapi kenapa tangan ini ga mau berhenti mencomot tu sambal ya. Helpppp!!! Pantas saja orang ketagihan datang ke sini.

Sebagai orang Surabaya, warung bebek ada di mana-mana. Bebek Surabaya pada umumnya tidak memakai sambal pencit, tapi sambal tomat yang diberi minyak bebek. Rasanya khas juga, pedas dan mantap. Lalu ada pendamping bumbu yaitu bumbu bebek yang berwarna hitam. Bumbu hitam biasanya adalah serundeng yang dihaluskan dan dicampur minyak bebek, jadi rasanya gurih khas, teksturnya cair kental dengan warna hitam kekuningan. Kalau di bebek sinjay bumbu bebek yang cair ini nggak ada, digantikan dengan bumbu tabur serundeng yang juga enak tadi.

Secara pribadi, menurutku bebek Sinjay ini memang enak dan mempunyai ciri khas tersendiri. Yang paling Joss adalah sambalnya dan bumbu taburnya. Sangat pantas jika kelezatan cita rasa bebek Sinjay ini diterima sebagai ciri khas kuliner pulau Madura dan dikenal luas seantero Nusantara.

Teman-teman yang mungkin ada agenda wisata ke Suramadu, sudah sepantasnya jika juga mengagendakan untuk mampir ke Bangkalan menikmati wisata kuliner terkenal Bebek Sinjay. Jarak dari Suramadu sekitar 30 menit. Agak jauh ya memang. Tapi jalannya mudah kok.

Pada kesempatan ketiga kami melintas Suramadu, di pinggi jalan dekat Suramadu sudah banyak warung-warung bebek berdiri. Kami pernah mencobanya di dua tempat berbeda. Sama-sama menggunakan sambal pencit tapi kalau soal rasa masih kalah denga Bebek Sinjay Bangkalan.

Warung nasi bebek sinjay merupakan wisata kuliner paling terkenal di madura, lebih tepatnya rumah makan bebek sinjay ini berada di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura,  Provinsi Jawa Timur. 

Meski membuka banyak cabang di beberapa kota-kota besar lainya seperti yang ada pada kota Surabaya, Jakarta dan beberapa kota besar lainya, ternyata hal itu tidak mengurangi ketertarikan para pengunjung atau wisatawan untuk mencobanya langsung di warung Bebek Sinjay Pusat ini.

 

Banyak rumor yang mengatakan, Kalau rasa dari Nasi Bebek Sinjay ini lebih enak di tempat asalnya bila dibanding dengan nasi bebek sinjay yang berada di cabang luar kota.  Kami pernah mencixipin Bebek Sinjay di salah satu outlet di Surabaya. Rasanya tetap enak, dan ciri khasnya juga sama. Tapi memang sedikit berbeda dengan aslinya. Ya itu sekedar pengalaman rasa kami.

 

Sejarah Berdirinya Warung Bebek Sinjay Bangkalan

Warung bebek Sinjay ini pertama kali di buka pada tahun 2000an, Hj Muslinah selaku pemilik warung tidak menyangka kalau keputusannya untuk berjualan kuliner nasi bebek mendapatkan keberhasilan yang  mengagumkan.

Kata Sinjay sendiri merupakan sebuah singkatan dari Sinar Jaya, jadi bukan diambil dari kata dalam bahasa India. Memang sih agak mengecoh, apalagi ditulis dengan font bergaya India dan memilih warna merah jreng. Makin curiga tu bebek ala Acha Acha (sambil geleng-geleng kepala)

Sekarang sudah lebih kenal kan dengan Bebek Sinjay, baik cita rasa maupun sejarahnya.

Demikia cerita kami tentang wisata kuliner khas Madura, Bebek Sinjay. Selamat bertualang rasa!

 

 

 

 

 

 

Alamat Jalan : Jl. Raya Ketengan No.KM.21, Ketengan, Tunjung, Kec. Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69121.

Kode Post : XQ4H+F6 Tunjung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Ingin memberi tanggapan atau saran? Silahkan drop di comment box. Terima kasih!