Ganti Judul dan ALt sendiri

Salah Konsep Tentang Ikigai, Ternyata Ikigai Versi Asli Jepang Lebih Sederhana dan Mudah Untuk Diterapkan

Misconception about ikigai

Assalamualaikum, Teman Fillaah. Kamu sudah pernah dengar tentang Ikigai kan? Ikigai dianggap sebagai salah satu konsep filosofi masyarakat Jepang untuk menjalani hidup lebih bahagia dan resep rahasia untuk panjang umur mereka. Di Indonesia, konsep Ikigai mulai banyak dibicarakan sejak sekitar tahun 2020. Tapi, tahukah kamu, ternyata ada salah konsep tentang Ikigai ini, ikigai yang versi asli Jepang aslinya lebih sederhana dan lebih mudah untuk diterapkan daripada konsep ikigai yang populer ala Barat yang banyak kita temukan di media, blog, podcast, dan buku tentang ikigai.

Apa sih perbedaannya antara ikigai yang populer itu dan ikigai versi Jepang asli? Perlukah kita ikutan menerapkan ikigai? Dan apa sih pengaruhnya terhadap hidup kita kalau kita menerapkan ikigai? Yuk, kita bahas bareng.

Sebelumnya saya mohon maaf, pembahasan tentang Ikigai ini bakalan panjang dan lama. Karena saya ingin mendokumentasikan tulisan ini sebagai catatan belajar buat nanti nanti dibaca lagi, jadi sebisa mungkin saya tulis yang lengkap. Jika kamu tidak ada waktu untuk baca, bisa langsung ke bagian bawah bab penutup ya. Dijamin, kamu bakalan manjat ke atas lagi penasaran pingin tau penjelasan lengkapnya^^.

Pengertian Ikigai 

Pertama kali saya tertarik untuk menyimak tentang Ikigai adalah saat tanpa sengaja melihat channel Maudy Ayunda yang membahas tentang buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life, karya Hector Garcia dan Francesc Miralles. Maudy membahas sekilas tentang buku itu dan merangkum 3 insight yang personally dia suka. Cara Maudy menjelaskan mudah diterima dan bisa menggambarkan apa makna ikigai dan bagaimana cara kita menemukannya, yaitu dengan menjawab 4 pertanyaan. Pertanyaan tersebut adalah apa yang kamu suka? (Passion), Apa yang bisa kau berikan pada dunia? (Mission), Apa yang kamu bisa? (Vocation), dan apa yang membuat kamu bisa dibayar? (Profession). Ikigai berarti keseimbangan dari keempat hal tersebut.
Buku Ikigai best seller

Dari hasil melihat video Maudy tersebut, saya merasa masih perlu tambahan wawasan dengan membaca lebih banyak tentang Ikigai untuk lebih memahaminya. Saya masih kurang mengerti pada bagian arti ikigai yaitu “alasan untuk hidup” atau “alasan untuk bangun di pagi hari”, dan hubungannya dengan 4 aspek yang disebutkan tadi. 

Bagi saya kalau namanya alasan untuk hidup itu harusnya sesuatu yang sangat besar sekali. Sedangkan 4 aspek yang disebutkan itu rasanya lebih sesuai kalo disebut sebagai penyemangat saja, bukan alasan utama untuk hidup. Nah, jadi itu pendapat awal saya saat mengetahui tentang Ikigai.

Beberapa bulan setelah menyimak video Maudy, saya mendapat insight lagi tentang Ikigai, yaitu saat membaca resensi buku terbaru Fahd Pahdepie yang berjudul “Sang Cipta Rasa” dari blog Dipidiff yang menyinggung soal Ikigai penduduk Okinawa. Dalam resensinya, Dipidiff menulis:
Ikigai dalam versi orang Okinawa jauh lebih realistis, sederhana, tapi tidak kehilangan makna”
Dari insight tersebut, saya makin penasaran dengan konsep ikigai ini. Jadi ingin tahu perbedaan antara ikigai yang populer itu dan ikigai versi Jepang asli. Yang saya lakukan kemudian adalah mencari sumber informasi lain terkait hal ini. Dan setelah mondar-mandir buka-buka beberapa web, hasil petualangan membaca online saya, saya tuangkan di tulisan ini.

Pengertian Ikigai

Ikigai terdiri dari dua kata dalam bahasa Jepang, iki (生き), yang berarti kehidupan, dan kai (甲斐), yang berarti akibat, hasil, nilai, manfaat, atau nilai. Iki dan kai berkumpul untuk memberi kita kata ikigai: alasan untuk hidup/ada.

(Jika kamu penasaran, huruf “k” berubah menjadi “g” karena fenomena linguistik yang dikenal sebagai ‘rendaku’. Dalam bahasa Jepang, konsonan tak bersuara (seperti “k” dalam kai) menjadi bersuara (misalnya, “g” dalam gai) ketika muncul di depan kata-kata yang membentuk bagian kedua dari suatu kata majemuk.). Dikit-dikit belajar bahasa Jepang ya temans.

Konsep ikigai sudah terkenal di kalangan masyarakat Jepang. Psikiater Mieko Kamiya pertama kali mempopulerkannya dalam bukunya tahun 1966 Ikigai ni Tsuite – (生きがいについて – Tentang makna hidup ).

Sejarah Di Balik Ikigai

Asal usul kata ikigai berasal dari periode Heian (794 hingga 1185). Profesor Akihiro Hasegawa telah mempelajari konsep ikigai selama bertahun-tahun.

Ia percaya bahwa ‘kai’ sebenarnya berasal dari kata Jepang untuk kerang atau kerang (貝). Pada zaman Heian, cangkang sangat berharga. Mereka sering kali dihias dengan tangan oleh seniman dan digunakan sebagai bagian dari permainan mencocokkan cangkang yang disebut “kai-awase” (貝合わせ). Hanya orang kaya yang mampu membeli cangkang yang indah dan berharga ini. Inilah sebabnya kata kai secara harafiah menjadi sinonim dengan nilai, manfaat, dan sebagainya.

Ikigai Yang Populer Di Barat dan Siapa Yang Meluruskan Kesalahan Konsep Ikigai

Nicholas Kemp adalah orang di balik pelurusan konsep Ikigai yang telah populer di Barat. Dia secara aktif melakukan penelitian tentang Ikigai dari literatur di Jepang, mulai dari membaca buku-buku populer tentang Ikigai dan karya tulis hasil penelitian di Universitas Jepang. Dia juga secara langsung mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam publikasi yang salah tentang Ikigai dalam podcastnya, seperti Andress Zuzunaga dan Marc Winn.

Nicholas Kemp juga menulis buku tentang Ikigai, yaitu IKIGAI-KAN, dan mendirikan ikigaitribe.com sebagai sarana edukasi dan pelatihan tentang Ikigai.
Buku Ikigai-kan Nicholas Kemp

Untuk selanjutnya , tulisan saya akan banyak mengutip pernyataan dari Nicholas Kemp tentang kesalahan konsep Ikigai ala Barat dan konsep ikigai asli Jepang seperti apa.

Interpretasi Barat tentang Ikigai, dipopulerkan oleh Marc Winn

Pengusaha Marc Winn mempopulerkan diagram Venn yang menggambarkan konsep ikigai. Dia menggabungkan konsep ikigai dengan proses pencarian tujuan yang ditemukan oleh astrolog Spanyol Andrés Zuzunaga pada tahun 2011. Konsep ini menjadi populer dan berubah menjadi meme. Akhirnya banyak yang merujuknya sebagai definisi resmi dari ikigai.
 
Diagram Venn inspirasi Ikigai
Jadi, diagram Venn itu karya Andres, sedangkan Marc berperan dalam menginterpretasikan diagram Venn Andress, dengan merubah kata "proposito" atau “purpose” menjadi "Ikigai".

Dalam postingan blognya, Mark benar ketika menyatakan “Ikigai pada dasarnya adalah ‘alasan untuk bangun di pagi hari’ dan ‘Alasan untuk menikmati hidup.’ “, tapi visualisasinya adalah interpretasinya terhadap konsep ikigai – sebuah konsep yang hanya dia ketahui dari acara Ted Talk yang dia tonton.

Buku paling populer yang ditulis tentang ikigai, IKIGAI – The Japanese Secret to a Long and Happy Life, yang ditulis oleh dua penulis non-Jepang, Hector Garcia dan Francesc Miralles (buku yang diulas Maudy Ayunda yang saya ceritakan tadi), memasukkan Diagram Venn Ikigai Marc Winn  ke dalam buku mereka.

Masih ingat diagram Venn, kan? Saat sekolah dasar dulu ada pelajaran matematika tentang himpunan. Nah, himpunan yang beririsan bisa digambarkan melalui diagram Venn ini. Ingat kan?

Meskipun buku mereka menarik dan bermanfaat untuk dibaca, buku ini lebih merupakan studi kasus tentang umur panjang orang-orang Okinawa yang berusia seratus tahun. Ini adalah buku yang mengabadikan gagasan bahwa ikigai adalah kata Okinawa dan konsep rahasia Jepang tentang umur panjang, keduanya salah.

Salah tafsir visual Marc terhadap ikigai berdampak positif pada ribuan orang. Ini telah dilihat oleh jutaan orang, direproduksi oleh ratusan blogger dan pelatih kehidupan, serta buku dan dokumenter yang menginspirasi. 

Saya (Nicholas Kemp) ,melihatnya sebagai sebuah kesalahan besar yang tidak disengaja, dan orang bisa berpendapat bahwa dampak positifnya jauh lebih besar daripada salah tafsirnya, namun ikigai memiliki arti yang lebih dari sekedar mengejar kesuksesan finansial. Konsepnya lebih dekat dengan aktualisasi diri dengan pemahaman bahwa gabungan dari kegembiraan kecil dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan kehidupan yang lebih memuaskan secara keseluruhan.

Sering disebut dengan diagram ikigai, bagan ikigai atau simbol ikigai, diagram Venn di bawah ini bukanlah konsep ikigai. Kerangka tersebut tidak secara akurat mewakili konsep ikigai. Orang Jepang tidak mengikuti kerangka ini, atau memikirkan empat pertanyaan ketika mereka memikirkan Ikigai mereka.


Diagram Venn Marc Winn
Sumber: ikigaitribe.com

Ikigai versi kebarat-baratan didasarkan pada gagasan bahwa ada empat komponen yang perlu diselesaikan untuk mencapai ikigai.

Keempat komponen ini diwakili oleh empat pertanyaan:.

Empat pertanyaan tersebut seperti dalam buku yang dikupas oleh Maudy Ayunda.

1. Sesuatu yang kamu sukai (Passion)
2. Sesuatu yang dibutuhkan dunia (Mission)
3. Sesuatu yang Anda kuasai (Vocation)
4. Sesuatu yang bisa Anda bayar (Profession)

Diagram tujuan dapat membantu orang menemukan keseimbangan dalam hidup mereka, namun sebenarnya ini adalah nasihat untuk menemukan karier yang ideal, bukan nasihat hidup. Ini tidak ada hubungannya dengan konsep ikigai Jepang. Diagram ikigai online menyarankan bahwa memenuhi keempat kondisi tersebut diperlukan untuk mencapai kebahagiaan atau ikigai sejati.

Hal ini tidak benar karena ini menyiratkan bahwa kita tidak dapat mengalami ikigai jika kita melakukan sesuatu yang kita sukai tetapi tidak dibayar untuk itu. Gairah hidup kita mungkin tidak ada hubungannya dengan karier profesional kita.

Selain tentang diagram Venn, kesalahan konsep tentang Ikigai yang populer adalah soal kesalahpahaman geografis, yaitu dengan menganggap bahwa Okinawa sebagai pusat Ikigai.
Peta jepang dan okinawa

Para centenarian (orang yang mencapai umur sampai 100 tahun) Okinawa sebenarnya tidak menyimpan rahasia mengenai ikigai. Ya, angka harapan hidup di Okinawa (prefektur paling selatan Jepang) ternyata sangat tinggi, itulah sebabnya mengapa kota ini masuk dalam daftar Zona Biru. Penulis Héctor García dan Francesc Miralles mewawancarai sekelompok warga Okinawa yang berusia di atas 100 tahun untuk menemukan filosofi hidup mereka untuk buku mereka Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life. 

Namun hal ini berdampak pada penempatan Okinawa sebagai pusat ikigai, dan hal ini sebenarnya tidak benar. Ikigai dikenal secara luas di Jepang. Profesor Hasegawa menemukan bahwa kehidupan panjang umur masyarakat Okinawa ini berkaitan dengan kehidupan yang sehat, keaktifan intelektual, dan perilaku/peran sosial yang dirasakan.

Pengertian dan Aspek Ikigai Versi Jepang Asli

Faktanya adalah orang Jepang jarang menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas mengenai ikigai. Dan itu tidak harus berhubungan dengan kehidupan profesional kita atau semacam pengembangan bisnis.

Keempat pertanyaan dalam kerangka ini bukanlah pertanyaan yang ditanyakan orang Jepang pada diri mereka sendiri ketika mereka sedang merenungkan ikigai mereka. Jika Anda menunjukkan diagram Venn ini kepada penduduk asli Jepang, mereka tidak akan mengenalinya sebagai ikigai.

Ikigai adalah konsep beragam yang dipahami orang Jepang seiring mereka menjalani hidup dan bertambah tua. Ini bukanlah sesuatu yang mereka pelajari dari suatu kerangka kerja.

Jadi, Ikigaimu:
1. Bukanlah sesuatu yang kamu perlukan untuk menghasilkan uang
2.   Tidak harus menjadi sesuatu yang dibutuhkan dunia
3. Bukanlah sesuatu yang kamu harus sangat terampil atau mahir dalam hal itu
4. Bukanlah sesuatu yang harus kau sukai

Orang Jepang menggunakan kata tersebut dengan santai dalam percakapan dan memahami makna serta nuansanya, namun jangan menjadikannya sebagai konsep keagungan apa pun.
Orang Jepang tidak membutuhkan kerangka motivasi yang muluk-muluk untuk terus maju, namun lebih mengandalkan ritual-ritual kecil dalam rutinitas sehari-hari. – Ken Mogi

Tidak bisakah Ikigaiku Menjadi Diagram Venn Ini

Masalah dalam menafsirkan ikigai sebagai Diagram Venn Purpose/Tujuan adalah bahwa hal itu menciptakan ilusi bahwa ikigai adalah tujuan yang luhur dan sulit untuk dicapai. Dalam banyak hal, Ikigai adalah kebalikan dari inimerangkul kegembiraan dari hal-hal kecil, berada di sini dan saat ini, merefleksikan kenangan indah di masa lalu dan memiliki kerangka berpikir bahwa seseorang dapat membangun kehidupan yang bahagia dan aktif. Ini bukan tentang kesuksesan profesional atau kewirausahaan.

Keindahan ikigai adalah kita dapat memiliki lebih dari satu, ia berubah seiring pertumbuhan kita, dan yang paling penting dianggap sebagai proses pengembangan potensi batin seseorang. Kita menemukan ikigai setelah refleksi diri, jadi sebenarnya kita sudah memiliki ikigai, kita hanya perlu memberi diri waktu dan ruang untuk menemukannya.

Ikigai Bukan Tentang….
Ini bukan tentang menghasilkan uang.
Ikigai bukanlah mengejar kesuksesan profesional atau kebebasan finansial. Kebanyakan orang Jepang tidak mengasosiasikan menghasilkan uang dengan ikigai. Kesuksesan dan akumulasi kekayaan bisa saja merupakan produk sampingan dari ikigai Anda, namun itu bukanlah fokusnya.

Bukan itu yang dunia butuhkan darimu
Ikigai bukan tentang apa yang dunia butuhkan darimu. Ikigai terletak pada ranah komunitas, keluarga, persahabatan, dan peran yang kamu penuhi. Saat kamu mengejar ikigai, kamu tidak bermaksud menyelamatkan dunia. Ini lebih tentang berhubungan dan membantu orang-orang yang memberi arti pada hidupmu – keluarga, teman, rekan kerja, dan komunitasmu.

Ini bukan tentang keahlianmu.
Kamu tidak harus mahir dalam sesuatu untuk menemukan ikigaimu. Ikigai bisa menjadi ritual harian yang sangat sederhana atau praktik hobi baru. Ikigai lebih tentang pertumbuhan daripada penguasaan.

Seringkali ini bukan tentang apa yang kamu sukai.
Ikigai lebih tentang menghayati nilai-nilaimu dan menemukan makna serta tujuan dalam kehidupan sehari-hari terlepas dari kendala apa yang mungkin kamu hadapi.

Sampai di sini jadi lebih paham kan perbedaan Ikigai yang populer versi Barat dan ikigai versi Jepang Asli.

Jika ingi mencari kerangka kerja yang dapat diikuti untuk membantu menemukan ikigai sendiri, maka kita dapat menggunakan 5 Pilar Ikigai karya Ken Mogi yang ia uraikan dalam bukunya, The Little Book of Ikigai: The Essential Japanese Way to Finding Purpose in Life.

Selain The Little Book of IKIGAI karya Ken Mogi dan IKIGAI – Giving Every Day Meaning and Joy karya Yukari Mitsuhashi, kita tidak akan menemukan konten berbahasa Inggris apa pun yang ditulis atau diterbitkan oleh penulis Jepang mengenai subjek ikigai, selain studi universitas dan makalah penelitian.

Tokoh Ikigai Jepang 

Mieko Kamiya

Mieko Kamiya dapat dianggap sebagai ibu dari psikologi Ikigai. Seorang psikiater, penulis dan penerjemah antara lain, Mieko Kamiya menulis apa yang dianggap sebagai karya definitif tentang ikigai – Ikigai ni Tsuite (Tentang Makna Kehidupan). Sayangnya, bukunya belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Dan tragisnya, dia tidak dikenal di Jepang, tidak memiliki profil di luar Jepang, dan meninggal pada usia muda yaitu 65 tahun pada tahun 1979.

Menurut kamus, ikigai berarti “kekuatan yang diperlukan seseorang untuk hidup di dunia ini, kebahagiaan untuk hidup, manfaat, keefektifan.” Ketika kita mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis dll. Tampaknya tidak ada cara lain selain “layak dijalani” atau “nilai atau makna hidup”.

Ada dua cara menggunakan kata ikigai. Ketika seseorang mengatakan “anak ini adalah ikigai saya”, itu merujuk pada sumber atau target ikigai tersebut, dan ketika seseorang merasakan ikigai sebagai suatu keadaan pikiran.
- Mieko Kamiya, Ikiagi ni tsuite (Tentang Arti Kehidupan)

Akihiro Hasegawa, Profesor Madya di Universitas Toyo Eiwa

Menurut Profesor Hasegawa, kita harus menyalahkan kendala bahasa atas salah tafsir Ikigai. Ikigai telah lama digambarkan sebagai rahasia orang Jepang untuk panjang umur dan bahagia . Namun hal ini bukanlah sesuatu yang dapat kita ukur – juga tidak terletak pada titik tertentu. Kata iki , yang berasal dari kata kerja ikiru/hidup (生きる) berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ketika berbicara tentang masa hidup seseorang secara lebih umum, orang Jepang menggunakan kata benda 人生 ( jinsei ) sebagai gantinya.

Jadi, inilah cara yang lebih baik untuk membingkai terjemahan bahasa Inggris, yang diciptakan oleh Nicholas Kemp : nilai yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ikigai sebagai rasa hidup saat ini, kesadaran individu sebagai motif untuk hidup. ‘Ikigai’ adalah karya pikiran yang memadukan “objek IKIGAI” dan “perasaan IKIGAI”.

Noriyuki Nakanishi dari Osaka University Medical School.

Dalam artikel Noriyuki: ”Ikigai” pada orang Jepang yang lebih tua”, disebutkan:

Kata ‘ikigai’ biasanya digunakan untuk menunjukkan sumber nilai dalam hidup seseorang atau hal-hal yang membuat hidup seseorang berharga (misalnya, seseorang mungkin mengatakan: ‘’Anak ini adalah ikigai saya’’).

Kedua, kata tersebut digunakan untuk merujuk pada keadaan mental dan spiritual di mana individu merasa bahwa hidupnya berharga. Ada perbedaan antara ikigai dan perasaan sejahtera. Ikigai lebih mementingkan masa depan: misalnya, meskipun seseorang merasa kehidupannya saat ini gelap, memiliki keinginan atau tujuan untuk masa depan memungkinkan seseorang merasakan ikigai.

Ikigai memberi individu perasaan hidup yang layak dijalani. Hal ini belum tentu berhubungan dengan status ekonomi.

Ikigai bersifat pribadi; itu mencerminkan batin seseorang dan mengungkapkannya dengan setia.

Ini membentuk dunia mental yang unik di mana individu dapat merasa nyaman.

Elemen/Unsur penyusun ikigai

Mieko Kamiya tidak hanya membantu mempopulerkan istilah ikigai di Jepang. Banyak peneliti (termasuk profesor Hasegawa) telah menggunakan temuannya untuk mencoba menangkap arti sebenarnya dari ikigai.

Istilah ini tidak terlalu muluk dalam konteks aslinya. Pada kenyataannya, ikigai lebih berkaitan dengan hal-hal kecil dalam hidup—menemukan makna mendalam dalam momen-momen kecil dan membahagiakan yang kamu pelajari untuk dihargai karena momen-momen tersebut memberimu kegembiraan. Rasa sadar dan syukur inilah yang menjadikan hidup bermakna.
Hal-hal yang benar-benar memberi Anda makna dalam hidup (ikigai)

Peta Pikiran Pendekatan Igikai

Arti kata ikigai

Object Ikigai:
Satu hal yang Kamiya tetapkan adalah bahwa kebanyakan orang memiliki satu kekuatan, atau fokus, dari ikigai pribadi mereka. Hal ini dapat dikaitkan dengan masa lalu, sekarang, atau masa depan dan terkait dengan pengalaman hidup pribadi.
  • Pengalaman
  • Memori/Kenangan
  • Kesehatan
  • Hobi
  • Anggota keluarga
  • Teman-teman
  • Peran sosial
  • Peristiwa masa depan
  • Imajinasi
Perasaan Ikigai (Ikigai-kan)
Semua hal ini dapat memicu ikigai dan pengembangan pribadi seseorang, yang mengarah pada beberapa perasaan kepuasan hidup yang positif.
  • Realisasi diri dan kemauan untuk hidup
  • Rasa kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
  • Motivasi untuk hidup
  • Rasa keberadaan
  • Rasa kendali
Banyak dari orang di Barat didorong oleh kekuatan motivasi serupa, hanya saja tidak selalu menyadari dampaknya. Dalam budaya Jepang, orang mengaitkan kebahagiaan dan kesejahteraan mereka dengan ikigai mereka. Menemukan tujuan dan tetap kuat bahkan ketika menghadapi kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan . Ikigai orang Jepang mungkin terkait dengan ketahanan, disiplin, dan tekad mereka.

Apa saja contoh ikigai?

Dengan mengingat hal tersebut, tidak sulit untuk memberikan beberapa contoh ikigai yang bagus, yang bisa bersifat muluk atau rendah hati.

Bayangkan seorang ibu tunggal yang melakukan dua pekerjaan untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan semua yang mereka butuhkan. Hidup ini tidak mudah, namun merawat anak-anaknya, memperhatikan pertumbuhan mereka, dan membuat mereka tersenyum sudah cukup untuk membuatnya terus maju. Anak-anaknya adalah ikigai-nya, memberinya rasa sukacita dan kepuasan yang kuat dalam kehidupan yang melelahkan dan tidak stabil.

Bayangkan keinginan seorang siswa muda untuk belajar dengan giat dan mengejar pekerjaan impiannya serta keinginan seorang guru untuk melihat siswanya berkembang. Ikigai seorang nenek mungkin menjalani hidup sehat atau bertemu dengan anak atau cucunya setiap minggu.

5 Pilar Ikigai. Bagaimana Cara Menemukan Ikigai Pribadi Saya?

Ikigai bukanlah rahasia rumit atau teknik mewah yang dapat memberi makna dan tujuan hidup. Setidaknya, menurut ahli saraf Ken Mogi. Bagi Mogi, lebih masuk akal untuk menghilangkan definisi yang ketat, fokus pada dampak positif ikigai – dan mencari cara untuk meniru dampaknya.
Apa pun yang memberimu kegembiraan sekaligus mendorongmu maju dapat digambarkan sebagai ikigai.
Ken Mogi mengidentifikasi lima prinsip yang dapat membantu orang merasa lebih bersyukur saat mereka belajar menghargai kesenangan kecil dalam hidup.

1. Mulailah dari yang kecil

Pilar pertama ikigai terkait erat dengan filosofi Jepang kodawari (こだわり – ‘komitmen’). Kodawari dianggap sebagai upaya tanpa henti untuk mencapai kesempurnaan dalam pekerjaan atau keahlian seseorang. Banyak orang Jepang yang tahu bahwa kesempurnaan tidak mungkin tercapai, namun mereka bertujuan untuk menjadi seefisien dan seinovatif mungkin. Mereka tahu bahwa kehebatan tidak datang dengan mudah, dan mereka tidak keberatan melangkah maju selangkah demi selangkah.

Ketekunan, kesabaran, dan perhatian terhadap detail memungkinkan mereka melihat keindahan dalam hal terkecil. Hal-hal seperti seteguk kopi pertama di pagi hari, tawa anak-anak, dan aroma ramen tonkotsu yang menyengat di jalanan Tokyo.

2. Lepaskan Dirimu

Menurut Mogi, Pilar kedua ikigai adalah menerima diri sendiri apa adanya .

Variasi adalah salah satu ciri terbesar alam. Dia percaya ada kebahagiaan yang bisa ditemukan dengan membiarkan diri sejatimu berkembang dan bersinar.

Dia menyebutkan pepatah Jepang junin toiro (十人十色), yang diterjemahkan menjadi ‘sepuluh warna berbeda untuk sepuluh orang berbeda.’ Dan terletak pada inti filosofi ikigai:
“Dalam menjalani ikigai, kamu bisa menjadi dirimu sendiri, sesukamu. Wajar jika kamu menjadi dirimu sendiri karena masing-masing dari kita memiliki warna yang sedikit berbeda.”
Meskipun merupakan budaya kolektivis , orang Jepang menghargai variasi dalam kepribadian , kepekaan, dan ekspresi.

3. Hidup rukun dan berkelanjutan

Pilar ketiga adalah tentang keharmonisan dan keberlanjutan. Seseorang harus mengejar impian dan keinginan sendiri. Namun juga harus selalu mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan sosial – dan alam – diri sendiri. Bagian ini saya kira seperti sustainability.

Ikigai adalah sejenis kekuatan motivasi yang membantumu bergerak maju: ikigai memberimu kekuatan untuk melakukan pekerjaan rumah ketika kamu lebih suka tidur. Ini mendorongmu maju ke jalur karier idealmu (sambil menemukan kegembiraan di dalamnya) ketika kamu bisa tetap berpuas diri dengan pekerjaanmu saat ini. Namun yang lebih penting, ikigai adalah tentang keselarasan dengan lingkungan, dengan orang-orang di sekitarmu, dan dengan masyarakat pada umumnya.

Konsep harmoni atau life balance sepertinya sangat erat dengan ikigai.

4. Temukan kegembiraan dalam hal-hal kecil

Terlepas dari apa yang diyakini sebagian besar orang Barat tentang ikigai, bagi sebagian besar orang Jepang, hal itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan penuh waktu mereka. Karena lingkungan kerja yang menuntut dan membosankan, unsur utama ikigai adalah mencari kepuasan di luar pekerjaan. Jepang adalah negara para penghobi yang telah membawa kesenangan dari hal-hal kecil ke tingkat yang baru.

Sebagai contoh, Mogi berbicara tentang banyaknya orang yang secara aktif memproduksi dan menjual manga mereka sendiri di komiketto (コミケット – pasar komik ). Tentu saja, hal ini bisa menguntungkan sampai batas tertentu, tetapi bagi sebagian besar orang, ini adalah hobi yang menyenangkan.

Sama seperti seorang penulis atau blogger. Banyak di antara mereka menjalani profesi menulis atau bloggingnya bukan semata karena motif uang. Naik turunnya pendapatan sebagai penulis atau blogger maupun turunnya popularitas profesi itu tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap menekuni bidang yang disukainya.

5. Berada di sini dan saat ini

Hadir adalah kerangka berpikir. Tetap fokus pada saat ini memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang dan tanpa beban. Dan meluangkan waktu untuk menghargai setiap momen yang berlalu.

Seperti anak-anak yang selalu dipenuhi kegembiraan karena tidak terlalu banyak menghabiskan waktu memikirkan masa lalu dan masa depan. Kita dapat terus belajar, bermain, bebas dan kreatif tanpa terlalu mengkhawatirkan rutinitas sehari-hari, stabilitas keuangan, peran sosial, atau status.

Gambaran Simpel Tentang Ikigai

Ikigai menemukan makna dalam hidup dan dengan sepenuh hati mendedikasikan diri untuk kebahagiaan pribadi. Ini semua tentang menemukan kegembiraan kecil (Sparks Joy, kata yang digambarkan oleh Marie Kondo. Tau kan?) yang membuat hidup layak untuk dijalani . Tidak harus rahasia besar yang tiba-tiba mencerahkan dan memberi tujuan.

Luangkan waktu untuk mengamati dunia di sekitarmu. Bersikap baiklah, lihat ke dalam, dan cobalah memanfaatkan setiap momen sebaik-baiknya tanpa terlalu memikirkan banyak hal. Itulah kunci hidup yang lebih bahagia.
Dan ingat, menemukan ikigaimu adalah proses dan cara hidup yang tidak pernah berakhir. Nikmati perjalanannya, kemanapun jalan hidup membawamu.

Perlukah Menerapkan Ikigai dan Apa Manfaatnya Bagi Kita?

Kehidupan ini bisa jadi cukup menantang.  Beberapa orang nampaknya mempunyai sikap positif, menemukan kegembiraan ke manapun mereka pergi. Bagaimana mereka melakukannya? Apa sebenarnya rahasia hidup bahagia dan memuaskan? Pernahkah secara sadar berhenti memikirkan kebahagiaanmu? Apakah ada hal-hal kecil membuatmu tersenyum? Apakah kamu merasa ada makna, sesuatu yang mendorongmu untuk terus maju bahkan ketika keadaan menjadi sulit?

Ikigai bisa membimbingmu menemukan jawaban dari semua pertanyaan di atas. Apakah terasa sulit?

Bagi saya, konsep Ikigai memberi perspektif tentang perlunya memberikan makna dalam hidup kita. Makna itulah yang akan mendorong kita untuk mencari motivasi bagaimana menjalani kehidupan ini.

Memperlajari Ikigai membawa saya pada perasaan syukur karena saya adalah seorang muslim. Sebagai muslim, saya tidak perlu terlalu bingung menetapkan apa tujuan hidup saya. Tujuan hidup bagi seorang muslim sudah ditetapkan, yaitu untuk beribadah kepada Sang Pencipta, Allah Subhaanahu wa ta’ala.

Namun seringkali seorang muslim melupakan tujuan hidup itu. Hal ini bisa dipahami karena manusia itu punya kehendak, hawa nafsu yang kadang mengarahkan pada hal-hal lain di luar jalur ibadah. Ada juga pengaruh setan yang memang tugasnya mempengaruhi manusia keluar dari jalan yang lurus.

Lalu apa hubungannya dengan ikigai?

Jika seorang muslim ingin menerapkan ikigai, itu adalah hal yang bagus. Ikigai membimbingmu untuk mencapai tujuan. Ikigai melibatkan pengetahuan, perasaan, dan sesuatu yang sudah kau miliki. Karena tujuan hidup seorang muslim adalah ibadah kepada Allah, eksplorelah perasaanmu akan anugerah Allah yang diberikan kepadamu, ingatlah secara lebih detail, kuatkan rasa syukurmu. Perhatikan amanah Allah kepadamu, anak, keluarga, harta, kesehatan, kepandaian, dan lainnya. Semuanya itu hanya akan berguna jika kamu benar-benar mensyukurinya dan ada keinginan dalam hatimu untuk memberi manfaat atau berbuat baik dengan segala anugerah itu.

Dan bagaimana cara bergembira dan selalu antusias dalam batasan-batasan agama? Ilmu adalah kuncinya. Mempelajari Ikigai di atas, membawa saya pada serpihan-serpihan ingatan tentang faedah-faedah yang disampaikan oleh Ustadz-ustadz yang pernah saya dengarkan kajiannya. Ternyata benar, agama Islam kita sudah komplit. Apa yang orang luar masih cari tentang makna hidup, telah banyak tersebar di kitab-kitab ilmu para ulama. Mencari dan terus Istiqomah, itulah tugas kita.

Tujuan hidup kita jelas. Dan status kita sebagai hamba yang diuji juga jelas. Rasa ikhlas,syukur, sabar, menuntut ilmu, dan selalu terhubung dengan orang yang menjadi support system , itulah yang harus kita lakukan untuk menemukan ikigai kita.

Menggunakan Ikigai versi Barat yang sebenarnya lebih cocok untuk pengembangan karir juga merupakan panduan yang bagus untuk dunia kerja. Kerangka berpikir dalam diagram ini cukup membantu. Meski saat ini saya juga terpengaruh dengan pandangan bahwa pekerjaan jangan selalu mikirin passion, namun kalau bisa sesuai passion why not?

Btw, setelah merenung, saya berani menetapkan beberapa hal sebagai Ikigai saya. Ingat, Ikigai ga cuma satu hal, bisa banyak.
1. Kasih sayang dan janji Allah.
Kalau diingat setiap kali menjalani hidup yang terkadang sulit ini, apa yang membuat saya kuat lagi untuk melangkah adalah ingatan pada banyaknya kasih sayang Allah di sepanjang perjalanan saya. Saya bisa melewati banyak hal karena Allah tunjukkan jalan pertolonganNya. Ini betul-betul saya rasakan. Sementara itu janji Allah akan pertolongan dan balasan yang sesuai memotivasi saya untuk tidak takut melangkah dan melakukan hal baik meski kecil. Dampak dari perbuatan kecil kita itu urusan Allah 
2. Anak, suami, orang tua
Mereka yang ada di sekelilingku, menjadi support systemku. Banyak hal baik yang saya mohonkan pada Allah bisa saya berikan pada orang-orang terkasihku ini.

Sementara 2 hal itu yang terpikir menjadi ikigaiku.

Inspirasi tentang ikigai seorang muslim, mungkin bisa melihat kehidupan saudara muslim kita di Palestina. Hidup mereka dalam penjajahan, kesabaran tak bertepi, kesulitan dan kepahitan yang bertubi-tubi. Janji Allah akan surga bagi mereka yang syahid mungkin menjadi ikigai mereka.

Jadi, soal Ikigai ini, pilihan ada di tanganmu ya Teman Fillaah. Ikigai hanyalah salah satu konsep menjalani hidup di muka bumi. Jangan sampai euforia Ikigai membuatmu lupa kalo konsep hidup yang lebih lengkap lebih komprehensif telah kau miliki. Semua tertuang dalam guidance book of muslim, Qur’an dan Sunnah. Banyak muslim kurang yakin karena kurang lama berinteraksi dengannya. Padahal mempelajari keduanya adalah our real homework.

Manfaat Kesehatan Ikigai

Ingin menerapkan Ikigai karena manfaatnya untuk kesehatan? Bisa juga. Memangnya ada manfaatnya untuk kesehatan?

Nicholas Kemp dalam podcastnya mengundang Dr Yasuhiro Kotera , Associate Professor Kesehatan Mental di Universitas Nottingham. Kotera dan rekan-rekannya menyelidiki manfaat ikigai bagi kesehatan, dan menemukan bukti bahwa rasa ikigai yang kuat dapat mengurangi ‘beban alostatik’ – kerusakan pada tubuh. Ikigai dapat mengurangi rasa lelah dan lelah yang dapat menyebabkan kondisi seperti penyakit kardiovaskular dan masalah kesehatan terkait stres lainnya. Kotera juga mengatakan bahwa orang yang memiliki ikigai cenderung melakukan perilaku perawatan diri seperti olahraga dan makan sehat, ini berpengaruh pada kesehatan mental yang lebih baik dan perilaku yang lebih sehat.

Penutup

Ikigai merupakan hal yang menarik untuk dibahas dan dipelajari karena menyangkut hal essensial dalam hidup, yaitu tujuan hidup dan cara menjalaninya. Salah konsep tentang Ikigai yang terjadi tetap memberikan arti dalam hidup banyak orang di dunia. Meskipun Ikigai yang populer ala Barat bukan konsep yang benar tentang Ikigai versi Jepang, tapi bisa dimanfaatkan untuk pengembangan karir seseorang. Adapun jika seseorang ingin memiliki Ikigai yang memberi arti pada seluruh hidupnya, tetap perlu merujuk pada Ikigai versi Jepang asli. Dan bagi seorang muslim, gunakan konsep Ikigai ini untuk membantu dalam lebih memahami tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh Rabb Sang Pencipta. Manfaatkan segala kosa kata dan pengertian yang disusun dalam Ikigai untuk menikmati jalan hidup yang telah ditetapkanNya. Jalan hidup yang dikelilingi banyak anugerah, amanah, sekaligus ujian. Be a good muslim ya, Teman Fillaah. Sampai jumpa lagi di pembahasan-pembahasan tentang makna hidup selanjutnya

Referensi:
https://ikigaitribe.com/ikigai/ikigai-misunderstood/  
https://www.fingerprintforsuccess.com/blog/what-is-ikigai
https://medium.com/ikigai-insights/the-ikigai-longevity-myth-d0cb8dd124c1

20 comments

Ingin memberi tanggapan atau saran? Silahkan drop di comment box. Terima kasih!
  1. alhamdulillah, nambah ilmu lagi nih tentang ikigai..

    ReplyDelete
  2. Jadi selama ini aku masuk aliran ikigai versi barat,yang ternyata melelahksn.malah tidak dapat ketenangan dan kebahagiaan. Terimakasih banysk ya mbak udah menulis dan berusaha bantu mengembalikan konsep ikigai yang asli. Jadi pingin baca buku ikigai versi asli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin sustainability dan blogging bisa jadi termasuk ikigaimu mba Ulfa, hal-hal yang membuatmu enjoy dan mengalir. Buku Ikigai-kan ga tau dah ada di indo belom. Di Amazon mungkin ada

      Delete
  3. Waw...baru tau ada konsep filosofi Ikigai.. thanks kak ilmunya 😍

    ReplyDelete
  4. Wah, Ikigai konsep muslim ternyata lebih menyeluruh, ya, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya harusnya seperti itu mbak Meli. Kan udah ada juklaknya, panduannya...tinggal gimana kita menyadari dan membuatnya lebih bisa dinikmati^^

      Delete
  5. Konsep Ikigai versi Barat dan konsep ikigai asli Jepang ternyata berbeda ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak beda, sempat terjadi miskonsepsi dan malah viral. Tapi dah diteliti dan diluruskan. Mau diterapkan keduanya, oke aja sih menurutku

      Delete
  6. Ketika sudah menemukan satu hal positif, maka tekuni dan buat menjadi kebiasaan yang bermanfaat. Ini istilah lain dari big why ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan tantangannya konsisten membangun kebiasaan positif itu ya mbak, yang kadang suka on off. #Eh itu sih akuuu..

      Delete
  7. serasa baca ringkasan buku ikigai yang lebih mudah dipahami, terima kasih sharingnya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Pak, terima kasih sudah menyimak😊

      Delete
  8. Wah, lengkap sekali uraiannya mbak. Jujurly ini jadi wawasan baru buatku. Selama ini aku sudah pernah dengar desas-desus (halah apa sih istilahnya) tentang Ikigai ini. Tapi aku belum pernah mendalami lebih lanjut. Padahal kalau diterapkan dalam kehidupan dengan benar bisa bermanfaat sekali ya untuk mendukung karir dan kesuksesan seseorang, bahkan kesehatan juga ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mbak. Menurutku meski alur hidup sama aja tapi memaknainya dengan suatu pengertian dan tujuan jadi memperkaya jiwa dan bisa bikin nglakoninya lebih luwes

      Delete
  9. Saya juga pernah membahas tentang ikigai ini mbak, sedikit berbeda, tapi benang merahnya sama menurut saya, saya jadi lebih menikmati hidup aja, dengan mengetahui tujuan hidup membuat saya lebih semangat menjalani hidup

    ReplyDelete
  10. Ikigai ini kalau kita benar tahu konsepnya memang semudah itu pemahamannya karena balik ke diri sendiri maunya gimana dengan hidup kita

    ReplyDelete
  11. konsep ikigai ini dalem banget ya maknanya. kalau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentu sangat bermanfaat. Ternyata dari konsep asalnya Ikigai justru lebih sederhana ya.

    ReplyDelete
  12. Konsep Ikigai lebih pada pengaplikasian mulai dari hal kecil, dan yang sederhana ya. Kalua di islam kita diajarkan lakukan dengan istiqomah walaupun keci, namun akan berdampak di kehidupan

    ReplyDelete