Ganti Judul dan ALt sendiri

Dulu Nungguin Dokar, Sekarang Dijemput Gocar



Perkembangan Transportasi Di Indonesia

Jika kamu anak milenials yang pernah mengalami masa kecil sebelum tahun 1990, dan tinggal di kota kabupaten, kecamatan, atau desa, pasti pernah melihat atau bahkan merasakan naik Dokar atau delman atau bendi. Beberapa istilah untuk menyebut kereta kuda. Di zaman itu delman merupakan salah satu alat transportasi yang umum digunakan warga masyarakat. Bahkan saking populernya jenis transportasi itu, ada lagi anak yang cukup dikenal di kalangan anak-anak sekolah taman kanak-kanak bahkan dewasa. Lagu apa itu? 🎶Pada hari Minggu kuturut ayah ke kota. Naik delman istimewa kududuk di muka. Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja. Mengendali kuda supaya baik jalannya, hey... Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk 2x..suara sepatu kuda🎶Yap, lagu “Naik Delman” ciptaan Ibu Soed yang dinyanyika dengan tempo ceria itu merupakan lagu yang sering disenandungkan anak-anak.

Kenangan naik delman ini masih ada di memoriku. Saat kecil ibu mengajakku ke pasar dengan naik Dokar (begitu namanya dikenal di daerahku) milik Pak Pangkat, bapaknya teman TK ku. Biasanya kami menunggu di depan rumah. Kadang sudah ada penumpangnya, kemudian kami jalan dan di tengah jalan membawa penumpang lain yang juga menunggu di pinggir jalan seperti kami. Lama-lama dokarnya penuh dan langsung melaju di jalanan aspal menuju pasar di kota. Sepanjang jalan kanak kiri masih persawahan sehingga udara segar menyapa kami semua. Aku sering tertidur karena mengantuk dan menurutku cukup lama perjalanannya. Yang dulu kuamati dari Dokar ini dan masih kuingat adalah si kuda sering mengeluarkan kotoran di jalan, yang mana waktu itu belum diberi wadah penampung kotoran. Kemudian saat naik ke atas Dokar aku suka takut soalnya keretanya dijomplangkan dengan memberi aba-aba kepada si kuda. Dan saat sudah di atas kereta, penumpang duduk di kursi panjang yang empuk, namun kami harus berdesakan agar bisa menampung semua penumpang. Aku suka duduk di kursi belakang yang berbatasan dengan pembatas dari besi dan kayu. Berpegangan pada kayu itu sambil terayun-ayun di atas kereta dan sesekali melihat kibasan ekor kuda atau menengok ke belakang melihat roda kayu yang besar itu rasanya menyenangkan dan membuatku kagum. Tarif naik Dokar saat itu 500 rupiah, seingatku.

Di zaman sekarang, delman sudah jarang. Mungkin hanya bisa ditemui di daerah-daerah dan di beberapa tempat wisata.

Kalau dulu aku pergi ke pasar bersama ibu dengan naik Dokar, tentu sangat berbeda dengan sekarang ya. Zaman sekarang Dokar bukan lagi jenis transportasi yang umum digunakan. Sekarang masyarakat sudah memiliki pilihan lain moda transportasi, yaitu motor atau mobil. Bahkan di zaman digital sekarang ini, motor atau mobil pun tidak harus punya sendiri dan dikemudikan sendiri, tapi bisa sewa dengan cara pesan melalui aplikasi mobile dari smartphone. Suatu bentuk kemudahan dari perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi. Hal yang mungkin sama sekali tidak pernah terbayangkan oleh kami semua para penumpang Dokar kala itu. Di zaman itu pun, aku yakin para pemilik Dokar/delman tak mengira bahwa suatu hari Dokarnya akan tergantikan dengan kecanggihan teknologi semacam ini.

Perkembangan dunia transportasi memang bisa dibilang cepat. Namun kenikmatan menggunakan alat transportasi sepertinya lebih berkesan di masa lalu. Mengapa? Mungkin karena di zaman dulu alat transportasi itu masih belum banyak dan sangatlah berguna dalam membantu mobilitas rakyat. Jadi meskipun sederhana menurut pandangan manusia zaman now tapi sesuatu yang sangat berharga bagi masyarakat dulu. Hingga gambaran kesenangan naik transportasi di zaman itu banyak diabadikan dalam lagu-lagu yang sangat merakyat. Selain lagu Naik Delman, contoh lain sebut saja misal lagu anak Naik Kereta Api dan lagu Hai Abang Becak. Kalau sekarang, kira-kira ada nggak komposer yang tertarik untuk membuat lagu tentang ojek online atau kereta cepat atau mungkin tentang pesawat jet? Kalau setauku hanya ada jinggle lagu buat iklan mobil aja. Ada yang tau?

Perkembangan transportasi yang demikian cepat ternyata menarik untuk dipelajari. Lalu bagaimana sebenarnya sejarah transportasi di Indonesia? Berikut ulasannya, mengutip dari laman kompas.com

Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia dan pengaruh budaya luar seperti budaya Indocina, India, dan Eropa.

Pengaruh budaya luar berhasil mempercepat perkembangan teknologi transportasi di Indonesia.

Penemuan mesin uap di Eropa pada masa revolusi Industri mampu menggantikan fungsi hewan sebagai alat transportasi utama di Indonesia.

Sejak penemuan mesin uap, pemerintah kolonial Belanda mengenalkan teknologi transportasi massal seperti kereta api dan kapal uap di Indonesia. Berikut contoh perkembangan transportasi di Indonesia:

Transportasi darat

Dalam buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia (1997) karya Tim Telaga Bakti Nusantara, pada tahun 1842, pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta api yang menghubungkan Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta.

Pembangunan jalur kereta api tersebut dilakukan oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij (NISM).

Pada awalnya, pembangunan jalur kereta api di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengiriman hasil pertanian dari pedalaman menuju ke pelabuhan. Pada perkembangannya berikutnya, perusahaan kereta api Belanda menggunakan kereta api sebagai alat transportasi massal masyarakat pribumi Indonesia.

Saat ini perkeretaapian Indonesia menjadi tanggung jawab PT KAI. Melalui PT. KAI industri perkeretaapian berkembang dari waktu ke waktu. Mulai dari teknologinya hingga pelayanannya. Kalau dulu tiket kereta api berupa kartu tebal kecil yang saat mengecek status penumpang akan dilubangi dengan perforator oleh kru kereta, saat ini tiket kereta api sudah bisa didapatkan secara online dengan memasukkan identitas sesuai KTP dan bisa diprint berupa kertas yang berisi informasi penumpang beserta nomer gerbong dan tempat duduknya.

Saat ini ada beberapa jenis kereta api di Indonesia.

1. Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ)

Kerta Api Jarak Jauh atau KAJJ merupakan kereta api antarkota yang ditarik oleh lokomotif.

Contoh KAJJ adalah KA Argo Bromo Anggrek yang menempuh perjalanan dari Gambir sampai Surabaya Pasar Turi.

Waktu yang ditempuh kurang dari 9 jam.

2. Kereta Commuter Line (KRL)

Selain beroperasi di kawasan Jabodetabek, ada juga KRL yang beroperasi dengan rute Yogyakarta-Solo.

O iya, untuk KRL di Jakarta sudah ada sejak tahun 1925, lo.

3. Kereta Bandara (RAILINK)

Ada pula kereta bandara atau RAILINK,

Kereta ini sudah ada sejak 25 Juli 2013 di Kualanamu. Dulunya, kereta bandara ini memiliki nama kereta Bandara Kualanamu.

Saat ini, KA Bandara juga sudah ada di Jakarta, yaitu KA Bandara Soekarno-Hatta.

KA Soekarno Hatta melayani rute dari Stasiun Manggarai sampai Bandara Soekarno-Hatta dengan jarak 36,3 kilometer.

4. Kereta Moda Raya Terpadu (MRT)

Kereta berikutnya merupakan kereta yang cenderung baru karena pertama kali beroperasi pada tanggal 24 Maret 2019.

Kereta ini bernama Kereta Moda Raya Terpadu atau dikenal dengan MRT.

Mass Rapid Transit merupakan nama perusahaan yang menaunginya.

PT Mass Rapid Transit Jakarta merupakan perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

MRT dapat menampung hingga 1.950 penumpang yang terdiri dari 6 gerbong di setiap rangkaiannya.

MRT dapat melaju dengan kecepatan 80 km/jam pada jalur layang ataupun jalur bawah tanah.

5. Kereta Light Rail Transit (LRT)

Ada pula kereta Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu.

Biasanya kereta ini disebut dengan LRT.

LRT mulai beroperasi pada tahun 2022 tepatnya pada bulan Agustus 2022.

Kereta ini dikhususkan untuk kawasan perkotaan karena daya tampungnya yang cenderung lebih kecil.

Kereta ini terdiri dari 4 gerbong pada setiap rangkaian dengan kapasitas 257 orang saja.

O iya, LRT juga hanya bergerak pada jalur layang saja.

Hal tersebut bertujuan agar tidak terkena efek macet karena strukturnya yang fleksibel dan mampu melewati jalur yang lebih sempit dan melingkar-lingkar sekalipun.

Perbedaan LRT, MRT dan KRL bisa dilihat dari jalur operasinya.

LRT menggunakan struktur layang, MRT menggunakan struktur layang dan bawah tanah, sementara KRL menggunakan struktur layang dan atas tanah.

Hal terbaru dalam dunia perkeretaapian adalah.akan diresmikannya kereta cepat Jakarta-Bandung, yang memiliki waktu tempuh sekitar 30-40 menit saja, dan akan diresmikan pertengahan bulan jeni mendatang. Kereta api ini merupakan kereta hasil kerja sama Indonesia – China

Kendaraan darat yang populer selain kereta api adalah mobil. Berikut ini sejarah mobil di Indonesia.

Sejarah mobil pertama di Indonesia yang dimiliki oleh orang Indonesia sendiri adalah Pakubuwono X, pada tahun 1894. Sudah tidak asing lagi beliau berasal dari Solo. Mobil yang menjadi Sejarah Mobil di Indonesia ini bermerek Benz dengan tipe Carl Benz atau juga ada yang menyebutnya Benz Phaeton. Mobil ini mempunyai jumlah roda sebanyak 4 buah seperti mobil saat ini yang sering kita telah jumpai. Pembuatan sebuah mobil pada saat itu dibutuhkan jangka waktu sekitar 1 tahun, sehingga pembelianya harus di indent. Mobil tipe ini memiliki banyak varisi, sehingga waktu itu Pakubuwono X memesan variasinya sesuai keinginan beliau. Pada jaman itu, seorang sales atau penjual mobil pertama di Indonesia bernama John C. Potter mendapatkan sebuah kepercayaan untuk pengiriman mobil dari Eropa. Harga mobil Benz Phaethon saat itu adalah 10.000 gulden.

Ternyata mobil pertama kali yang diakui dunia hadir delapan tahun sebelum Pakubuwono X memiliki mobil dengan merek Benz ini. Hal ini tentunya sesuatu yang menakjubkan bagi Sejarah Mobil Di Indonesia. Sebab Belanda pun 2 tahun setelah Indonesia menghadirkan mobil jenis Benz di Den Haag yaitu pada tahun 1896. Begitu pula Thailand, juga setelah mobil hadir di indonesia, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1904.

Mobil yang disebut juga Benz Phaeton milik Pakubuwono ini berkaapasitas penumpang delapan orang. Rodanya masih menggunakan bahan kayu dengan tambahan ban mati, yaitu ban yang tidak menggunakan udara atau angin di dalam ruangan ban tersebut. Spesipikasi mobil ini masih sangat sederhana yaitu hanya menggunakan mesin 1 silinder, dengan kekuatan 5 hp, dan kasitas tangki 2,0 liter.

Sementara itu di dunia permobilan, mari kita mengenal berbagai jenis mobil yang ada di Indonesia:

14 Jenis-jenis Mobil

1. Mobil SUV

Contoh mobil SUV di antaranya adalah Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda HR-V, dan Toyota Fortuner.

2. Mobil MPV

Contoh mobil MPV adalah Toyota Avanza, Daihatsu Sigra, dan Toyota Sienta

3. Mobil Crossover

Contoh dari mobil ini adalah Toyota CH-R, Nissan Juke, Mazda CX-3, dan Chevrolet Trax.

4. Mobil Hatchback

Contoh mobil ini adalah Honda Jazz, Toyota Yaris, Honda Civic, dan Mazda 2.

5. Mobil sedan

Contoh jenis mobil sedan di antaranya adalah Honda Civic Turbo, Toyota Vios, Toyota Camry, Suzuki Baleno, dan Mazda 6.

6. Mobil Sport Sedan

Contoh mobil sport sedan di antaranya adalah Honda Civic Type-R, Toyota 86, Jaguar, BMW i8, sampai Ferrari.

7. Mobil Convertible

Contoh mobil convertible di antaranya adalah Porsche 718, Lamborghini Aventador, Mercedes Benz SL-Class, dan BMW 4 Series Convertible.

8. Mobil Coupe

Coupe berasal dari kata “couple” yang artinya sepasang. Jadi, mobil ini adalah kendaraan kecil dengan jumlah pintu dan jok terbatas, yaitu hanya dua. Biasanya mobil ini punay desain atap yang mengarah ke belakang.

9. Mobil Station Wagon

Bisa dibilang ini adalah mobil sedan dengan bagasi langsung yang tidak terpisah. Contoh mobil ini adalah Mini Cooper.

10. Mobil Off road

Contoh mobil off road adalah Jeep atau Suzuki Jimny.

11. Mobil Pickup Truck & Mobil Double Cabin

Contoh mobil pick up adalah Suzuki Carry Pick Up, sementar mobil double cabin ada Hilux Double Cabin, Mitsubishi Triton Double Cabin HDX, dan Isuzu D-Max Double Cab 2.5 MT.

12. Mobil Elektrik

Contoh mobil listrik di antaranya adalah Tesla Model X dan Kona Elektrik.

13. Mobil Hybrid

Contoh mobil ini adalah Lexus, Nissan Kicks, dan Toyota Corolla Cross.

14.Mobil LCGC

 LCGC atau Low Cost Green Car.

Contoh mobil LCGC di antaranya adalah Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.


Transportasi air

Perkembangan teknologi transportasi laut di Indonesia telah ada pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, pada sekitar abad ke-8 Masehi, kerajaan Mataram Kuno telah menggunakan teknologi perahu bercadik sebagai alat transportasi air.

Kemajuan teknologi transportasi air Indonesia juga bisa kita lihat dalam jejak kejayaan Sriwijaya. Dalam sejarahnya, kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara dengan armada laut yang kuat.

Teknologi transportasi air di Indonesia semakin berkembang pada masa kolonial. Bangsa-bangsa Barat seperti Portugis, Belanda dan Ingris mengenalkan teknologi perkapalan yang mampu mengarungi samudra. Pada akhir abad ke-19 Masehi, Belanda juga mengenalkan teknologi kapal uap sebagai alat transportasi massa di Indonesia.


 Transportasi udara

Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko Supomo. Mereka berhasil menerbangkan pesawat kursi tunggal yang dinamakan dengan ‘Si Kumbang’. Perkembangan teknologi penerbangan Indonesia semakin pesat dengan diresmikannya Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). IPTN berhasil membuat pesawat pertama yang dinamakan dengan NC-212


Perkembangan yang nyata dari teknologi transportasi adalah terintegrasinya dengan teknologi komunikasi yang juga berkembang pesat. Saat ini transportasi publik sudah memakai layanan digital. Ini tentunya sangat memudahkan penggunanya.

 Jalan raya merupakan urat nadi ekonomi yang menjadi satu kesatuan dalam pengelolaan daya saing nasional. Infrastruktur jalan yang baik menjadi ukuran yang diperhitungkan dalam era perdagangan bebas yang bertumpu pada kelancaran arus barang dan jasa.

Sistem Transportasi Intelijen 

Kemudahan arus transportasi darat makin meningkat ketika terjadi konektivitas antara kondisi jalan raya dengan kendaraan. Konektivitas ini dapat terbangun melalui dukungan teknologi komunikasi (information and communication technology, ICT) yang dewasa ini sudah diterapkan oleh industri kendaraan. Keadaan yang menciptakan konektivitas antara kendaraan dan riil jalan raya (sarana dan prasarana jalan) ini disebut juga sistem transportasi intelijen (intelligent transportation system, ITS).


Sistem transportasi diharapkan mampu memberikan pelayanan bagi ketertiban dan kelancaran berlalulintas. Tujuannya, untuk menghindari pemborosan energi di sektor transportasi. Sinergi perencanaan dan pembangunan infrastruktur umum serta moda transportasi dan perencanaan sistem transportasi darat nasional merupakan salah satu faktor pendukung industri dalam bersaing global. Dalam upaya pengembangan infrastruktur jalan dan ITS, GAIKINDO telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait.

Masih banyak sebenarnya yang bisa diulas dari dunia transportasi di Indonesia.  Transportasi di Indonesia ditangani oleh Departemen Perhubungan di bawah Kementerian Perhubungan.

Post a Comment

Ingin memberi tanggapan atau saran? Silahkan drop di comment box. Terima kasih!